NTT rawan
gempa ?
Dari statistik yang didapat dari
BMKG ( Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ) ada sekitar 50 bahkan
lebih kejadian gempa bumi yang terjadi di wilayah NTT tiap bulannya. Jika
dirata-ratakan maka ada 2-3 kali peristiwa gempa bumi perhari yang terjadi di
wilayah NTT baik gempa yang dirasakan maupun tidak dirasakan. Namun masyarakat
tidak perlu khawatir jika adanya energi yang dilepaskan setiap harinya, jika
dalam rentang beberapa hari tidak terjadi gempa sama sekali, energi yang
terakumulasi akan semakin besar sehingga adanya kemungkinan terjadi gempa bumi
yang besar juga. Peristiwa gempa bumi
dirasakan yang baru baru ini terjadi di wilayah NTT yaitu gempa yang terjadi
pada wilayah Sumba pada tanggal 09 Juni 2016 pada pukul 15:23 WITA. Gempa ini berkekuatan 6,1 SR dan
dirasakan I SIG ( Skala Intensitas Gempabumi) di wilayah Sumba Timur.
Karena Indonesia merupakan wilayah
yang sering terjadi peristiwa gempa bumi, maka pemerintah berusaha untuk
melakukan upaya mitigasi melalui BMKG untuk mengurangi dampak dari bencana
gempa bumi. Lewat BMKG peristiwa gempa bumi bisa terus dipantau lewat alat yang
berfungsi untuk merekam sinyal gempa bumi yaitu Seismograph. Di wilayah NTT terdapat dua stasiun BMKG yang bertugas
untuk memantau gempa bumi yaitu Stasiun Geofisika Kupang dan Stasiun Geofisika
Waingapu di Sumba Timur. Informasi
tentang gempa bumi yang terjadi dapat disebar langsung kurang dari 5 menit oleh
BMKG dan dapat langsung diketahui oleh masyarakat luas. Sampai sekarang
peristiwa gempa bumi masih belum bisa diprediksi. tetapi ada upaya-upaya yang
terus dilakukan oleh para ahli agar dapat memprediksi peristiwa gempa bumi. Untuk
saat ini bencana yang terjadi tidak dapat dihindari tetapi akibatnya dapat kita
kurangi.